free counters

Thursday, April 16, 2009

Merubah Nasib, Mungkinkah?

Berbicara tentang nasib memang merupakan sebuah topik yang sangat menarik. Menjadi lebih menarik lagi kalau dikaitkan dengan kata: perubahan. Bagi orang yang terbiasa untuk Berpikir Negatif, mudah sekali untuk menyimpulkan bahwa Tuhan tidak adil. Sementara orang yang terbiasa Berpikir Positif akan senantiasa mencari hikmah dalam setiap nasib buruk yang menimpa dirinya.

Sebelum saya membahas lebih jauh tentang perubahan nasib, coba simak dahulu informasi berikut ini. Bapak Anton di Surabaya, asalnya adalah seorang pemulung yang berpenghasilan sangat minim setiap harinya. Tapi hidupnya bisa berubah menjadi seorang pengusaha yang sukses karena selalu berpikir positif dalam hidup ini. Lewat kepercayaan yang diberikan oleh seorang pengusaha pabrik gelas, pak Anton ditunjuk menjadi pemasok beling bekas untuk perusahaannya. Kini pak Anton sudah menjadi orang kaya dan kemana-mana mengendarai mobil mewah. Dari mana kekayaannya itu berasal? Ya dari hasil bisnis barang bekas. Apakah pak Anton sukses karena punya modal yang besar atau karena pendidikan yang tinggi? Tidak! Beliau sukses karena percaya bahwa nasib manusia bisa berubah kalau manusia itu sendiri mau merubah nasibnya. Selama pikiran dan keyakinan kita berkata: sulit atau tidak mungkin, maka hal tersebutlah yang menjadi penghalang dalam meraih keberhasilan dalam hidup ini.

Nasib menurut hemat saya ada dua yaitu Nasib dengan N besar dan nasib dengan n kecil. Nasib dengan N besar adalah segala sesuatu yang terjadi dalam hidup manusia yang sudah ditentukan oleh Tuhan dan tidak seorangpun manusia yang dapat merubahnya. Contohnya adalah saat lahir dan meninggal. Tidak seorangpun di antara kita yang bisa memilih kita lahir dimana, tanggal berapa dan keturunan siapa. Kita juga tidak bisa memilih mau meninggal dimana, kapan dan lewat cara apa. Semua itu sudah ditentukan oleh Tuhan dan kita hanya bisa terima nasib.

Tetapi nasib dengan n kecil adalah segala sesuatu yang terjadi dalam hidup manusia yang disebabkan oleh pilihan dan keputusannya sendiri. Akan bekerja di mana, sekolah di mana dan jurusan apa, semua itu adalah merupakan sebuah pilihan bebas manusia. Akan menjadi orang malas atau rajin, orang jahat atau orang baik, orang yang gagal atau orang sukses, hal itu juga merupakan pilihan bebas setiap manusia. Apabila ada seorang yang ditangkap dan dipenjarakan kerena melakukan tindak pidana, jangan mengatakan bahwa menjadi seorang narapidana adalah sudah menjadi Nasibnya. Yang benar adalah hal tersebut merupakan nasibnya, yaitu akibat dari tindakannya yang melakukan kejahatan.

Sekarang mari kita bahas tentang nasib Andi yang sampai sekarang masih belum memperoleh pekerjaan yang memuaskan. Apakah hal tersebut sudah merupakan keputusan Tuhan yang tidak bisa diubah? Tentu saja tidak, bukan? Tuhan tidak pernah merencanakan hal buruk untuk umat-NYA. Bahwa ada kenyataan manusia mengalami kesulitan dan penderitaan dalam perjalanan hidupnya, hal tersebut hanyalah merupakan bagian dari proses kehidupan manusia yang dinamis. Ada orang yang awalnya miskin tetapi dia bertekad untuk menjadi orang kaya, maka dia bisa menjadi orang kaya. Tetapi ada juga orang yang asalnya kaya namun sukanya hanya berfoya-foya dan bermalas-malasan saja. Orang tersebut pasti akan menjadi miskin karena kekayaannya akan habis juga pada suatu hari nanti.

Apakah nasib Andi akan tetap seperti sekarang atau akan mengalami perubahan, semua itu tergantung pada apa yang ada dalam pikiran Andi. Pikiran yang positif akan melahirkan tindakan dan perbuatan yang positif. Perbuatan yang positif akan melahirkan kebiasaan yang positif. Kebiasaan yang positif akan melahirkan sifat dan karakter yang positif. Sifat dan karakter yang positif akan melahirkan masa depan yang positif juga. Jadi masa depan kita akan positif atau negatif, sangat tergantung pada apa yang ada di dalam pikiran kita. Oleh karena itu Andi harus selalu berpikir positif dalam menghadapi perjalanan hidup ini. Orang yang berpikir positif akan selalu optimis dalam menghadapi persoalan hidup. Meskipun ada begitu banyak masalah dalam hidup ini, orang berpikir positif akan selalu bisa menemukan jalan keluarnya. Jadi jangan pernah putus asa Andi, karena kata Andri Wongso, Sukses adalah Hak Saya. Hak semua orang yang menginginkannya, termasuk hak Andi. Masalahnya sekarang adalah, apakah yang ada dalam pikiran Andi adalah Pikiran yang Positif atau Pikiran yang Negatif?

Merubah nasib adalah suatu hal yang sangat mungkin terjadi dan caranya juga mudah yaitu dengan merubah pola pikir (mind set) terlebih dahulu. Selama pola pikir kita masih negatif maka selama itu pula nasib kita akan negatif. Ingat hukum tabur-tuai. Apa yang ditabur, itu yang akan dituai. Tabur kebaikan akan menuai kebaikan sedangkan tabur keburukan akan menuai keburukan pula. Kalau pak Anton bisa menjadi orang sukses meski tidak memiliki pendidikan yang tinggi, masa Andi yang lulusan D3 sebuah PTN tidak bisa sukses? Sekali lagi, semua bukan karena faktor pandidikan semata melainkan tergantung pada pola pikir kita, Sekali lagi, pola pikir!. Change your mind set, change your future.

Semoga jawaban saya ini bermanfaat buat Andi dan para pembaca semuanya.
Salam Positif.

* seorang Master Positive Thinking Pertama di Indonesia

Sumber: http://www.karir-up.com/2008/03/merubah-nasib-mungkinkah/

No comments:

Post a Comment