Jika Si Kecil Kembung
Jumat, 24 Juli 2009 | 12:22 WIB
Minta anak duduk, atau dudukkan dalam posisi telungkup.
KOMPAS.com - Kembung terjadi karena penumpukan gas di dalam perut. Akibatnya, perut membuncit, timbul rasa tak nyaman, bahkan rasa sakit di perut dan dada lantaran angin berlebih yang awalnya menumpuk di lambung akan bergerak ke dada dan ulu hati.
Penyebab kembung ada banyak, dari makanan, minuman, penyakit maag, masuk angin, dan lain-lain. Anak biasanya akan rewel, menangis keras, tidak dapat tidur, dan gelisah. Untuk mengetahui apakah benar si kecil mengalami kembung, Anda bisa mengetukkan dua jari secara perlahan dan lembut pada dinding perut anak. Dengarkanlah suaranya, jika nyaring dapat dipastikan perut anak kembung.
Penanganan:
1. Minta anak duduk, atau baringkan dia dalam posisi telungkup. Usap-usap atau tepuklah punggungnya agar mudah bersendawa, tanda gas yang ada di lambungnya keluar.
2. Beri pijatan pada tubuhnya, terutama di daerah perut, punggung, dan dada. Beberapa tepukan di bagian punggung juga sangat bermanfaat.
3. Balurkan penghangat di daerah perut, dada, dan punggung. Lakukan pijatan lembut.
4. Beri minuman hangat. Selain menghangatkan perut, minuman itu juga dapat memancing anak untuk sendawa atau kentut.
5. Minta anak makan secara perlahan. Makan terburu-buru akan memperbanyak jumlah gas yang tertelan bersama makanan.
6. Batasi minum melalui sedotan, atau dari botol yang mulutnya kecil.
7. Atur makanan yang masuk ke dalam tubuh. Jangan makan terlalu banyak karena akan memicu kembung.
8. Hindari makanan bergas seperti es susu, makanan pedas, es krim, soft drink, kacang-kacangan seperti kacang polong, buncis, dan lain-lain. Hindari juga memberikan aneka produk susu bagi anak yang mengalami intoleransi laktosa. Makanan lain yang perlu dipantang ialah makanan berserat, makanan berlemak, dan gorengan.
9. Selesai makan, minta anak untuk tidak banyak bergerak atau berbaring karena akan memperparah kondisi perut kembung.
10. Jika diperlukan, beri obat antikembung untuk membantu anak bersendawa atau kentut. Konsultasikan dulu dengan dokter si kecil.
11. Bawa ke dokter jika kembung disertai dengan kesulitan buang air besar, tidak bisa buang angin, mual, muntah, dan demam.
Penyebab kembung ada banyak, dari makanan, minuman, penyakit maag, masuk angin, dan lain-lain. Anak biasanya akan rewel, menangis keras, tidak dapat tidur, dan gelisah. Untuk mengetahui apakah benar si kecil mengalami kembung, Anda bisa mengetukkan dua jari secara perlahan dan lembut pada dinding perut anak. Dengarkanlah suaranya, jika nyaring dapat dipastikan perut anak kembung.
Penanganan:
1. Minta anak duduk, atau baringkan dia dalam posisi telungkup. Usap-usap atau tepuklah punggungnya agar mudah bersendawa, tanda gas yang ada di lambungnya keluar.
2. Beri pijatan pada tubuhnya, terutama di daerah perut, punggung, dan dada. Beberapa tepukan di bagian punggung juga sangat bermanfaat.
3. Balurkan penghangat di daerah perut, dada, dan punggung. Lakukan pijatan lembut.
4. Beri minuman hangat. Selain menghangatkan perut, minuman itu juga dapat memancing anak untuk sendawa atau kentut.
5. Minta anak makan secara perlahan. Makan terburu-buru akan memperbanyak jumlah gas yang tertelan bersama makanan.
6. Batasi minum melalui sedotan, atau dari botol yang mulutnya kecil.
7. Atur makanan yang masuk ke dalam tubuh. Jangan makan terlalu banyak karena akan memicu kembung.
8. Hindari makanan bergas seperti es susu, makanan pedas, es krim, soft drink, kacang-kacangan seperti kacang polong, buncis, dan lain-lain. Hindari juga memberikan aneka produk susu bagi anak yang mengalami intoleransi laktosa. Makanan lain yang perlu dipantang ialah makanan berserat, makanan berlemak, dan gorengan.
9. Selesai makan, minta anak untuk tidak banyak bergerak atau berbaring karena akan memperparah kondisi perut kembung.
10. Jika diperlukan, beri obat antikembung untuk membantu anak bersendawa atau kentut. Konsultasikan dulu dengan dokter si kecil.
11. Bawa ke dokter jika kembung disertai dengan kesulitan buang air besar, tidak bisa buang angin, mual, muntah, dan demam.
Sumber Artikel ini:
No comments:
Post a Comment